This post is gonna be done in bahasa since this is such an emotional thing for me.
Alhamdulillah, kemarin tanggal 24 Oktober 2011 merupakan hari yang cukup bersejarah untukku. Bukan hanya bersejarah, tapi juga berkesan, unforgettable, etc. Kemarin adalah hari dimana thesis hearing untuk studi S2 ku berlangsung. Kenapa bersejarah? Karena to get to this point, it wasn't easy.
S2 ini seharusnya sudah bisa rampung dari tahun 2010 lalu. Aku lulus S1 pada tahun 2009 dan ketika itu alhamdulillah bisa mendapat program akselerasi untuk ambil program S2 disaat aku masih semester 7.. Tapi sayang, program master yang seharusnya bisa selesai di tahun 2010 terpaksa harus tertunda karena hal yang tidak kalah pentingnya. Karena ketika itu, deadline pengumpulan thesis sangat berdekatan dengan hari pernikahanku. Yes, my wedding.. See? Gak kalah pentingnya kan? Tentu saja.. Dan karena alasan kesehatan pula, akhirnya aku mengorbankan untuk menunda pendidikanku yg wkt itu tinggal 10% lagi. Berat? Yaiya.. Karena tinggal sedikit lagi untuk menyelesaikan studiku.. Dan yang paling bikipn berat, aku takut mengecewakan orang tuaku.. Nyesel? Sangat ngga.. karena menunda sebentar untuk sesuatu yang lebih berharga.. keluarga.. suamiku.. Subhanallah..
Sempet terpikir untuk lupain aja lah gelar master ini, toh aku udah meraih satu gelar yang selama ini aku idam-idamkan.. Gelar sebagai seorang istri dari laki-laki sholeh yang aku cintai.. Alhamdulillah.. tapi kemudian ada salah satu temen aku, namanya Miranti.. "Pinching" me, and remind me that.. aku masih punya tanggung jawab yang harus aku selesaikan.. demi orang tuaku.. Yes pendidikan tinggi itu penting, tapi buat aku.. membanggakan dan menyenangkan orang tua lebih penting. Jadi akhirnya aku putuskan untuk lanjutkan thesisku yang terbengkalai, demi orang tuaku.
Dan subhanallah, akhirnya di tanggal 24 Oktober 2011 aku dinyatakan LULUS sebagai Master Komunikasi dari The London School of Public Retations-Jakarta untuk jurusan Marketing Communication. Seneng, haru, gak percaya.. akhirnya bisa lulus juga. Waktu sidang aku ditemenin sama Ibu dan Ibu mertuaku.. Subhanallah, saat itu aku doang yang sidang dianterin Mama-mama.. mahasiswa yang lain pada dateng sendiri.. Malu?? Naudzubillah, gak sama sekali.. Malah aku seneng bgt bisa dianterin dan ditungguin Ibu dan mertuaku. Buat aku, they are my trully supporter, cheerleader dan bank doa yang insyaAllah doanya paling diijabah Allah SWT.. aamiin.. Waktu sidang suami gak bisa temenin karena suamiku juga lagi berjuang dengan studynya.. :) jadi sama-sama berjuang deh..
Hal yang paling ditakutin kalo amit-amit waktu kemaren, misalnya gak lulus itu.. bukan apa-apa melainkan aku takut bikin orang tua dan suamiku kecewa.. itu aja.. aku gak mau bikin mereka sedih.. dan syukur alhamdulillah pas tau ternyata aku lulus, subhanallah legaaa bgt.. jadi keluar ruang sidang bisa tersenyum dan bisa telpon suami dengan semangat '45! Making them proud and happy, that's all matter to me. Bukan berarti meraih gelar ini gak penting ya buat aku, ya penting juga.. tapi bukan yang terpenting.. :)
So, alhamdulillah.. sekarang aku bisa lebih fokus ngurus keluarga dan bisnisku.. mudah"an ilmu yang selama ini aku tuntut (kasian ya ilmu gak salah apa-apa dituntut mulu), bisa berguna/ bermanfaat untukku, keluargaku, dan orang lain.. Aamiin..
Narsis sebelum sidang, gapapa lah yaaa.. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar